200 Pantun untuk Ibu, Selamat Hari Ibu Tercinta

Pantun untuk Ibu, Ucapan Selamat Hari Ibu Tercinta - Halo sobat pantunsiana, berjumpa kembali dalam duia bersajak. Pada kesempatan ini saya akan berbagi sebuah pantun ucapan untuk seorang Ibu. Pasti kalian juga menyayangi ibu kalian. Nah, sebagai tanda rasa terimakasih dan untuk memperingati hari ibu, disini saya sudah siapkan beberapa sajak pantun dengan tema ibu.

Pantun untuk Ibu

Pantun untuk Ibu, Ucapan Selamat Hari Ibu Tercinta

Biasanya kalangan wanita sangat suka berpantun untuk ibunya. Nah, dalam memperingati hari ibu di tahun ini maka tidak lengkap rasanya kalau kita tidak memberikan sebuah hadiah dan dengan sebuah selembar pantun yang kita sisipkan ke dalam hadiah tersebut.

Disini ada beragam sajak yang bisa kalian kutip. Tanpa banyak basa-basi lagi yuk simak ulasan pantun untuk ibu berikut ini!


Pantun Ucapan Hari Ibu


Dalam hati Ibu penuh kasih,

Kasih yang hangat selalu,

Untuk Ibu kuucapkan terimakasih,

Dan selamat Hari Ibu


Bunga dihinggapi kupu-kupu,

Karena bunga wangi beraroma,

Surgaku ada ditelapak kaki Ibu,

Karena Ibu berhati mulia


Kasih Ibu sepanjang masa,

Kasih anak sepanjang galah,

Kasih sayang Ibu sungguh kurasa,

Kehangatannya tak bisa berubah


Buah pisang buah salak,

Pohonnya ada di ladang,

Walau terkadang Ibu galak,

Tetapi galaknya tanda sayang


Buah jeruk buah tomat,

Ada di keranjang bambu,

Pelukan ibu benar-benar hangat,

Hangatnya membuat aku slalu rindu


Bila kalbu merasa gembira,

Bibir melukiskan senyum,

Cinta kasih ibu sepanjang masa,

Selamanya manis dan harum


Jalan-jalan ke tugu monas,

Lalu berwisata ke taman mini,

Kasih Ibu memang Ikhlas,

Tak ada yang mampu menandingi


Bunga mawar bunga melati,

Tumbuh indah dihalaman rumahku,

Sifat sabar dan tabah hati,

Sungguh terbukti ada pada Ibu


Nasi berasal dari beras,

Beras berwarna putih,

Tiada sesal meski tak terbalas,

Yaitu hati Ibu yang penuh kasih


Kayu dibelah jadi papan,

Papan untuk membuat rumah,

Kasih ibu adalah sepanjang jalan,

Tanpa letih tanpa lelah


Burung cenderawasih ada di Papua

Pantai Kuta ada di Bali

Kasih Ibu sepanjang masa

Bagaikan sinar sang mentari



Pantun Tentang Kasih Ibu


Sebelum hujan ada tanda,

awan hitam karena mendungnya.

Dengarkan wahai ananda,

inilah nasehat penuh makna.


Dengarkan nasehat bijaksana,

untuk pedoman hidupmu kelak.

Hormati olehmu Ayah Bunda,

agar menjadi anak soleh solehah.


Hujan turun Bumi basah,

udara sejuk terasa bersih.

Ibu mengandung dengan susah,

balaslah dengan cinta kasih.


Pergi ke ladang memetik ketan,

pergi ke hulu naik sampan.

Lemah lembut dalam perkataan,

tingkah laku mestilah sopan.


Indah suara ayam bekisar,

hinggap ia di atas pagar.

Kasih ibu sangatlah besar,

berjuang demi anak dengan tegar.


Berkhayal tinggi mengawang-awang,

tiada kerja masa depan kelam.

Demi anak Ibu berjuang,

tak kenal siang dan malam.


Berteduh di bawah bayang-bayang,

menatap elang jauh melayang.

Demi anak yang tersayang.

rela nyawa hingga melayang.


Ikan masuk ke dalam bubu,

ikan gabus tidak berduri.

Kasihilah olehmu sang Ibu,

lebih dari dirimu sendiri.


Belang hitam si anak rusa,

Makan rumput terasa gurih.

Cinta ibu sepanjang masa,

Tiada bermusim tiada pamrih.


Pergi ke payau dangkal airnya,

Dalam laut tiada diduga.

Cinta ibu kekal selamanya,

Rela berkorban jiwa dan raga.


Wanita cantik pandai menyulam,

Membuat renda tak kepayahan.

Doa Ibu siang dan malam,

Untuk anaknya mohonkan kebahagiaan.


Nikmat nian makan lemang,

Bolu nanas habis seloyang.

Waktu kecil aku ditimang,

Dibelai dengan kasih sayang.


Qorun kaya laksana raja,

Bertumpuk harta banyak emasnya.

Rela berkorban apa saja,

Demi kebahagiaan putra-putrinya.


Ikan sepat masak digoreng,

Ikan gabus lepas ke kolam.

Rindu ibu selalu mendongeng,

Sebelum tidur setiap malam.



PANTUN KASIH SAYANG UNTUK IBU


Senja tiba bermain layang,

Burung bangau berterbangan.

Dulu ditimang dan disayang-sayang,

Saatnya kini berikan kebahagiaan.


Putih warna sarung sorban,

Dari pak haji patut dikenang.

Dulu ibu banyak berkorban,

Kini saatnya membuatnya senang.


Jangan pergi ke selat Malaka,

Jika tak pandai mengarung ombaknya.

Jangan jadi anak durhaka,

Tak berterimakasih k’pada orang tua.


Sungguh indah kota Mekah,

Kepada teman berikirim surat.

Ridha ibu membawa berkah,

Hidup bahagia dunia akhirat.


Beli satu mendapat dua,

Putih bulu sayap angsa.

Mengurus Ibu di masa tua,

Adalah tiket menuju surga.


Kain batik banyak sepeti,

Corak daun bunga melati.

Jadilah anak yang berbakti,

Perintah ibu dituruti.


Tuk Dalang duduk termenung,

Jatuh tertidur hingga melena.

Walau harta setinggi gunung,

Durhaka kepada ibu apalah guna.




PANTUN UNTUK IBU DAN AYAH


Bukit Tinggi tempat pertapa,

Jalan terjal banyak keloknya.

Karena kasih sayang ibu bapak,

ananda hidup dengan bahagia.


Pisau kecil namanya badik,

Perahu kecil mudah karam.

Sewaktu kecil selalu dididik,

Setelah dewasa barulah paham.


Kenangan lalu datang membayang,

Air mata mulai berjatuhan.

Disiplin bukan karena tak sayang,

Ajaran Ibu Bapak kini kurasakan.

BACA JUGA

Kumpulan Pantun Jenaka Anak Indonesia Terbaru

[2016] Pantun Lucu Banget Jenaka dan Humor

Foto Orang Gila dan PLN Padam

Pantun Cinta Sepanjang Masa



KASIH SAYANG KELUARGA


Makan tebu makan kelapa,

Tebu kecil berkerat-kerat.

Hormati Ibu serta Bapak,

Agar terhormat di dunia akhirat.


Kalau hujan pakailah payung,

Payung hitam murah harganya.

Walau harta setinggi gunung,

Durhaka kepada Ibu apalah gunanya.


Panjat tebing panjang belimbing,

Jauh jalan ke kota Medan.

Hendaklah bapak jadi pembimbing,

Memberi nasehat serta teladan.


Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,

Membeli kain ke kota Mataram.

Ibu laksana danau yang tenang,

Membuat rumah terasa tentram.


Jika ada durian runtuh,

Itulah tanda diambil boleh.

Jika anak taat dan patuh,

Itulah tanda anah yang shaleh.


Mari berkebun buah naga,

Warna merah sedap rasanya.

Kasih sayang sesama keluarga,

Hidup bahagia selalu terasa.



PANTUN IBU TERSAYANG


Hujan turun angin melanda,

Kopi hangat di atas meja.

Rindu hati kepada Ibunda,

Ingin dibelai dan dimanja.


Sampan perahu terikat tambang,

Burung lepas terbang melayang.

Sewaktu kecil selalu ditimang,

Hidup bahagia ada yang sayang.


Memang cantik Ibu ratu,

Cantiknya sungguh tiada banding.

Masakan ibu nomor satu,

Sedap rasanya tiada banding.


Cari walet ke dalam gua,

Jalan terjal alangkah susahnya.

Setiap hari selalu berdoa,

Semoga Ibu mendapat rahmat-Nya.


Pantun Ibu Yang Kusayang



Siapa punya selendang mayang,

Dialah putri dari kerajaan.

Siapa orang yang paling sayang,

Dialah ibu selalu penuh perhatian.


Kayu kering mudah patah,

Kapuk putih dari randu.

Ke manapun kaki melangkah,

Pada Ibu selalu rindu.


Kain batik kain kebaya,

Kancil lari ke dekat rusa.

Moga Ibu selalu bahagia,

Sehat selalu ke akhir masa.


Indramayu kota mangga,

Bambu kebun dibuat tangga.

Rela berkorban jiwa dan raga,

Moga Ibu masuk ke surga.


Bapak haji membeli sorban,

Kota Bogor banyak talasnya.

Betapa banyak Ibu berkorban,

Tak mungkin aku membalasnya.


Siapa suka makan tomat,

Tomat sayur bukan buah.

Siapa orang yang harus dihormat,

Itulah Ibu dengan ayah.


Apa tanda sapi pedati?

Membawa gerobak jalan lamban.

Apa tanda anak berbakti?

Kepada Ibu selalu sopan.


Anak raja mengembara,

Dari gunung hingga lembah.

Lemah lembut-lah saat bicara,

Apalagi di depan ibu dan ayah.


Anak kecil main layang-layang,

Pergi ke lio membakar bata.

Sayang sayang seribu kali sayang,

Yang di sayang Ibu tercinta.


Ranting tua mudah patah,

Burung bertelur ada tiga.

Ayah bekerja mencari nafkah,

Siang malam demi keluarga.


Kue klepon campur kelapa

Agar sedap semua rasa.

Jasa Ibu jangan dilupa,

Kan terkenang sepanjang masa.


Bukan pandai bukan sakti,

Hanya tekun pada diri.

Kepada Ibu selalu berbakti,

Itulah jalan menuju bahagia abadi.


Mendung hitam terasa sendu,

Manis air dari tebu.

Pada Ibu selalu rindu,

Terkenang selalu dalam qolbu.


Onta bukan sembarang onta,

Onta dari Saudi Arabia.

Cinta bukan sembarang cinta

Cinta ibu tiada terkira.


Beli sorban putih warnanya,

Dalam kereta anak bercerita.

Rela berkorban untuk anaknya,

Rela menderita agar anak bahagia.


Tanam tebu jauh di lembah,

Bunga melati mulai merekah.

Hormati Ibu hargai ayah,

Agar hidup selalu berkah.


Anak bayi dalam kelambu,

Bulan datang alangkah pucatnya.

Siapa tunduk kepada Ibu,

kan ditinggikan derajatnya.



Mentari terbit hari lah siang,

Berkokok ayam punya tetangga.

Ingatlah wahai ananda sayang,

Patuh pada Ibu pembuka surga.


Dari mana walang sangit,

Dari sawah banyak padinya.

Walau ilmu setinggi langit,

Tiada berbakti, apa gunanya.


Turun ke kali main ke rawa,

Lihat batu berbongkah-bongkah.

Berbakti kepada orang tua,

Itulah awal hidup yang berkah.


Anak belanda makannya roti,

Main pisau main belati.

Jika hati orang tua tersakiti,

Hidupmu sempit tiada berarti.


Waktu kecil sering tertawa,

tertawa itu tanda bahagia.

Siapa yang durhaka pada orang tua,

Niscaya susah selama-lamanya.


Tanam ubi tanam tebu

Tanam pula di tepi paya

Terima kasih kepada ibu

Membesarkan kita hingga berjaya


Tanam pula di tepi paya

Mudah pula mengail ikan

Membesarkan kita hingga berjaya

Dengan ilmu terus diamalkan


Mudah pula mengail ikan

Ada haruan dan sepat

Dengan ilmu terus diamalkan

Betul aqidah pahalapun dapat


Ada haruan dan sepat

Boleh masak gulai lemak

Betul aqidah pahalapun dapat

Kesan tarbiyah oleh ulama


Boleh masak gulai lemak

Makan lepas solat zohor

Kesan tarbiyah oleh ulamak

Nama Shafie kekal masyhur


Makan lepas solat zohor

Minum air dari labu

Nama Shafie kekal masyhur

Bimbingan awal dari ibu


Minum air dari labu

Boleh dibawa bila berjalan

Bimbingan awal dari ibu

Serta kasih yang berkekalan


Boleh dibawa bila berjalan

Kitab Shafie berjudul Risalah

Serta kasih yang berkekalan

Kuat hubungan dengan Allah


Kitab Shafie berjudul Risalah

Ada terjemahan ke bahasa Melayu

Kuat hubungan dengan Allah

Ibu yang ikut wahyu


Ada terjemahan ke bahasa Melayu

Mudah faham isi kandungannya

Ibu yang ikut wahyu

Jadilah anak didiknya berjaya


Pantun Ucapan Hari Ibu


Dalam hati Ibu penuh kasih,

Kasih yang hangat selalu,

Untuk Ibu kuucapkan terimakasih,

Dan selamat Hari Ibu


Bunga dihinggapi kupu-kupu,

Karena bunga wangi beraroma,

Surgaku ada ditelapak kaki Ibu,

Karena Ibu berhati mulia


Kasih Ibu sepanjang masa,

Kasih anak sepanjang galah,

Kasih sayang Ibu sungguh kurasa,

Kehangatannya tak bisa berubah


Buah pisang buah salak,

Pohonnya ada di ladang,

Walau terkadang Ibu galak,

Tetapi galaknya tanda sayang


Pantun Ucapan Hari Ibu


Buah jeruk buah tomat,

Ada di keranjang bambu,

Pelukan ibu benar-benar hangat,

Hangatnya membuat aku slalu rindu


Bila kalbu merasa gembira,

Bibir melukiskan senyum,

Cinta kasih ibu sepanjang masa,

Selamanya manis dan harum


Jalan-jalan ke tugu monas,

Lalu berwisata ke taman mini,

Kasih Ibu memang Ikhlas,

Tak ada yang mampu menandingi


Bunga mawar bunga melati,

Tumbuh indah dihalaman rumahku,

Sifat sabar dan tabah hati,

Sungguh terbukti ada pada Ibu


Nasi berasal dari beras,

Beras berwarna putih,

Tiada sesal meski tak terbalas,

Yaitu hati Ibu yang penuh kasih


Kayu dibelah jadi papan,

Papan untuk membuat rumah,

Kasih ibu adalah sepanjang jalan,

Tanpa letih tanpa lelah 


Burung cenderawasih ada di Papua

Pantai Kuta ada di Bali

Kasih Ibu sepanjang masa

Bagaikan sinar sang mentari


Lebat buahnya pohon kelapa

Tumbuh dekat pohon kedundung

Taatlah kepada ibu dan bapak

Lebih lebih bunda mengandung


Subur tumbuhnya pohon kelapa

Lebat buahnya tidak terhitung

Besar jasanya ibu dan bapak

Sangat banyaknya tidak terhitung


Lebat daunnya tempat berlindung

Tempat berlindung setiap hari

Lebih lebih bunda mengandung

Sembilan bulan sepuluh hari


Kalau menghitung daun kelapa

Coba hitung dari kuala

Menghitung jasa ibu dan bapak

Bagai menghitung rambut dikepala


Sampan kecil kita berlabuh

Memuat kelapa bawa kepasar

Sejak kecil kita diasuh

Jasa ibi bapak sangatlah besar


Coba lihat pohon kelapa

Tumbuh dekat pohon mangga

Turut nasihat ibu dan bapak

Tentu selamat hidup kita


Pohon kelapa tanam berdekatan

Supaya akarnya nanti bersua

Ibu bapak diamanati Tuhan

Sebagai wakilnya dalam dunia


Pohon kelapa tumbuh berjajar

Tumbuh berjajar dilereng gunung

Ibu bapak sungguh mengajar

Berjasa besar seperti gunung


Kelapa berjajar dilereng gunung

Buahnya lebat tidak terhitung

Berjasa besar sebanding gunung

Anak yang taat pasti beruntung


Bukan salah buah kedundung

Buahnya rusak buruk mata

Bukan salah bunda mengandung

Salah awak buruk pinta


Buah kelapa tidak terhitung

Semua berbuah beribu-ribu

Orang yang bakti akan beruntung

Sorga dibawah telapak ibu


Coba panjati pohon kelapa

Petik buahnya jual kekota

Coba hormati ibu dan bapak

Mereka sayang kepada kita


Tidak suka berkebun kelapa

Tentu tak ada harapannya

Orang durhaka kepada ibu bapak

Tuhanpun murka kepadanya


Lihatlah lihat buah kelapa

Lebat buahnya bertandan tandan

Haruslah taat kepada ibu bapak

Sehat akalnya selamat badan


Sabut kelapa sangat padatnya

Untuk alah pemelihara isinya

Turut dant taati segala nasihatnya

Tulus ikhlas gembirakan hatinya


Pohon kelapa tanam disana

Berdekatan dengan pohon kenari

Peran ibu bapak dalam dunia

Bagaikan bulan dan matahari


Coba amati pohon kelapa

Buahnya lebat banyak manfaat

Mereka yang bakti kepada ibu bapak

Tentunya selamat dunia akhirat


Akhir Kata

Nah, itulah kumpulan pantun untuk ibu yang bijak dan seru serta sangat menghibur yang dapat saya sajikan. Selamat merayakan hari ibu, semoga ibu kita selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu bahagia dalam hidupnya. Cukup sekian yang dapat saya sajikan, semoga ini bisa bermanfaat. Janganlupa baca juga koleksi pantun yang lainnya dibawah ini. Sampai jumpa pada ulasan pantun yang lainnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

               
         
close