150 Pantun Nasehat Belajar di Rumah Untuk Siswa dan Orang Tua Siswa
Pantun Nasehat Belajar di Rumah Untuk Siswa (anak) dan Orang Tua Siswa - Pantun Nasehat Belajar di Rumah bisa dijadikan sebagai sarana menambah motivasi belajar siswa. Kata-kata bijak berisi nasehat terkadang membuat anak kurang suka karena terlalu panjang dan bertele-tele. Namun dengan bantuan pantun yang sederhana, maka biasanya anak akan lebih belajar di rumah. Bukan hanya itu, di bawah ini juga akan disertakan pantun untuk orang tua dalam menemani anak belajar di rumah.
Pantun Nasehat Belajar di Rumah
Tak bisa disalahkan bila siswa merasa bosan terus-terusan belajar di rumah. Apalagi saat ini ketika musim pandemi belum berakhir. Dimana anak harus terus melaksanakan kegiatan belajar dari rumah melalui sistem pembelajaran daring. Belum lagi tugas-tugas yang ternyata lebih banyak dibandingkan saat belajar secara luring. Jadi inilah beberapa pantun untuk menambah keinginan anak untuk belajar:
Panji petualang penakluk kobra
Garaga dicinta banyak netizen
Kalau aden mau sukses jadi pembelajar
Jangan banyak ngelamun ya den
Menikmati halaman demi halaman novel Perahu Kertas
Sambil rebahan di atas buaian
Bukan salah guru memberi tugas
Syukuri kamu bisa sekolah tak mencari nafkah juga kan
Berburu diskon untuk membeli speaker aktif
Hanya akan datang di akhir bulan
Jadi murid harus kreatif
Ingat ranking bukan ukuran keberhasilan
Melihat pemandangan alam dari atas sajadah
Membuat hati riang gembira
Belajar daring merupakan anugerah
Dekat ayah bunda tentu lebih bahagia
Jalan pagi di tengah pematang
Bertemu pak tani yang terkenal galak
Belajar online memang melelahkan
Ingat kesempatan sekolah tidak dimiliki setiap anak
Menjahit baju berbahan katun
Baju gamis untuk para penggemar
Cowok keren itu yang belajar tekun
Cewek manis itu yang gigih dalam belajar
Bagasi pesawat sebentar lagi penuh
Lebih baik tidak bawa beban banyak
Batasi waktu bermain dengan gadgetmu
Lebih baik isi dengan kegiatan bermanfaat
Pantun Nasehat Belajar di Rumah untuk Orang Tua
Orang tua juga tidak kalah tertekan dengan keadaan saat ini. Selain harus mendampingi anak belajar dari rumah, orang tua juga harus menjalankan tugas rumah tangga. Bukan hanya itu kesulitan yang dialami oleh orang tua. Banyak yang tidak sanggup mendampingi anak bukan karena tidak mau namun karena tidak memahami pelajaran yang diterima. Yuk para orang tua semoga pantun berikut dapat meringankan beban yang di alami:
Pestisida digunakan untuk membasmi hama
Tapi hama tidak akan hilang dalam waktu dekat
Ingatlah bahwa masa-masa ini tidak akan lama
Mereka hanya akan bersama kita dalam waktu sekejap
Main kasti di halaman sekolah
Makin seru bila di area kebun
Ingatlah bahwa letihmu akan menjadi pahala
Syurga menunggu kesungguhanmu aybun
Nasi kucing 1 porsi gak akan kenyang
Bolehlah ditambah 1 porsi lagi supaya tenang
Semua tak sesulit yang dibayangkan
Temani mereka penuh kasing sayang
Jaman now mau makan tidak perlu repot masak lagi
Bisa langsung pesan antar melalui aplikasi
Jangan salahkan anak bila banyak tak paham saat ini
Maklumi saja bimbingan ahli saat pandemi kurang memadai
Makan ikan bandeng harus ekstra hati-hati
Bisa-bisa duri tertelan ke dalam kerongkonganmu
Daripada anak-anak lari mencari orang lain untuk dicurhati
Tahan sebentar saja aybun agar mereka nyaman bersamamu
Kumpulan Pantun Nasehat Belajar
Bukit berbaris banyak batunya,
di padang datar kita bertemu.
Main game ada waktunya,
kerjakan dahulu PR dan tugasmu.
Untuk apa hati kesal,
lebih baik memaafkan.
Banyak orang yang menyesal,
karena sering malas-malasan.
Siapa suka melihat panda,
panda turun ke tanah rawa.
Siapa yang malas di masa muda,
akan bekerja keras di waktu tua.
Air tajin diminum kuda,
barang bekal telah dibawa.
Siapa yang rajin di waktu muda,
hidup bahagia ketika tua.
Membentang langit biru,
duduk sendiri di atas papan.
Dengarlah nasehat guru,
amalkan dalam kehidupan.
Tinggi gunung tak tergapai,
gunung biru jauh di seberang.
Jika murid menjadi pandai,
hati gurupun ikut senang.
Bambu kuning dibuat kursi,
bambu untuk layang-layang.
Kalau kita banyak prestasi,
ayah ibu semakin sayang.
Tinggi bayam berjengkal-jengkal,
bayang dijinjing karena ringan.
Kepada Allah bertawakal,
tempat diri mohon pertolongan.
Mahal harga batu permata,
perhiasan putri amat mewah.
Kepada Allah kita meminta,
petunjuk serta jalan hidayah.
Putih warna kapur barus,
merah-merah buah tomat.
Titilah jalan yang lurus,
yang penuh nikmat serta rahmat.
Pergi ke ladang tanam ubi,
berceceran biji dan benih.
Mengikut diri ke jalan Nabi,
ridha Allah kita raih.
Belajar Tegakan Sholat
Burung terbang jauh melayang,
pergi pagi datang siang.
Agama Islam memiliki tiang,
tiang kuat namanya sembahyang.
Ibu membeli sebuah gelang,
perut lapar segera makan.
Lima waktu jangan hilang,
dimanapun selalu tunaikan.
Guntur berbunyi terlihat kilat,
angin berhembus dari Barat.
Siapa yang mendirikan sholat,
itulah tanda pribadi yang taat.
Pohon tinggi jatuh membayang,
jalan setapak dari Ketapang.
Siapa yang tunaikan sembahyang,
sejuk hati dadapun lapang.
Benih padi disemaikan,
sebelum ia ditanamkan.
Sholat isya ditunaikan,
sebelum mata dipejamkan.
Membentang luas langit biru,
langit senja bagai perunggu.
Sholat subuh mesti diburu,
pahala besar selalu menunggu.
Sebelum puasa mari sahur,
lidah pahit berkumur-kumur.
Tunaikan pula sholat dzuhur,
insyaallah hatinya makmur.
Pagi hari pergi ke pasar,
membeli seekor ayam bekisar.
Istiqomah sholat ashar,
pasti jiwa tak pernah gusar.
Tupai lompat mencari kentang,
kentang habis tinggal ikan.
Sholat magrib waktu petang,
jangan pernah ditinggalkan.
Jalan-jalan ke negeri Kedah,
lihat bunga banyak merekah.
Hendaknya belajar beribadah,
agar hidup beroleh berkah.
Pantun Tentang Zakat
Hidup sederhana selalu hemat,
itulah yang diperintahkan syariat.
Ayo muslimin dan muslimat,
mari kita keluarkan zakat.
Burung dara terbang ke rawa,
mata memandang kawanan rusa.
Zakat fitrah penyuci jiwa,
setelah selesai berpuasa.
Rumah gedung dari bata,
bukan istana untuk raja.
Zakat mal penyuci harta,
harta buruk dibuang saja.
Jalan ke kota dilebarkan,
indah desa jangan dilewatkan.
Dengan zakat kita diajarkan,
untuk jadi pribadi dermawan.
Pantun Tentang Belajar Berpuasa
Kenapa harus jauhkan dosa,
supaya tidak masuk neraka.
Kenapa kita harus berpuasa,
supaya jadi insan bertakwa.
Malam hari minum susu,
minum susu membuat pandai.
Puasa menahan hawa nafsu,
sabar jiwa akan tergapai.
Burung gelatik minum tajin,
Mencari makan waktu siang.
Anak cantik pastilah rajin,
Jika belajar hatinya riang
Kancil lari tidak terkejar,
Rusa lari sambil berputar.
Sekarang kita mulai belajar,
Supaya jadi anak yang pintar.
Waktu magrib pergi ke surau,
Sore ini ada khataman.
Kalau belajar jangan bergurau,
Jangan bercanda dengan teman
Kalau tamu dari Belanda,
Nanti ingin menangkap rusa.
Kalau kamu banyak bercanda,
Nanti bodoh sepanjang masa.
Langit luas warnanya biru,
Diciptakan Rabbul Izzati.
Perhatikan penjelasan guru,
Supaya engkau mudah mengerti.
Awan tinggi berwarna putih,
Bentuknya seperti kepala tupai.
Setelah mengerti coba berlatih,
Supaya kamu bertambah pandai.
Jalan-jalan salah alamat,
Sampai pula ke Bukit Tinggi.
Kepada orang tua mesti hormat,
Itulah tanda anak berbakti.
Bertanam di ladang banyak hama,
Tanam padi tumbuh rumputnya.
Jangan jauh dari agama,
Jika ingin hidup bahagia.
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat dunia memang begitu
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan
Buah cempedak bentuknya bujur
Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Perang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak pernah menaruh ilmu
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa
Banyak batang tumbuh cendawan
Cendawan kukur jalan ke huma
Banyak orang mengaku pahlawan
Sambutlah pukul tikam pertama
Hang jebat hang kesturi
Budak budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata
Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan melayu hilang di bumi
Liburan seru di kota Blitar
Tak ingin pulang terburu-buru
Jika diri jadi pintar
Berterimakasihlah kepada guru
Pukul tujuh pagi masuk kelas
Kerjakan tugas soalnya rumit
Menuntut ilmu dengan ikhlas
Untuk cinta-cita setinggi langit
Tukang kayu mencari palu
Tukang bicara mencari kata
Hendaklah kita punya malu
Agar selalu ingat jangan berdusta
Bola jatuh di bawah kolong
Mata mencari berkali-kali
Hendaknya kita saling menolong
Karena menolong tanda peduli
Ke pasar raya membeli anting
Anting dibeli berjumlah lima
Tahu sesuatu itu penting
Paham perkara itu yang utama
Minum kopi dikala hujan
Hujan mengalir hingga telaga
Anak baik anak teladan
Tentu jadi permata keluarga
Asap keluar dari cerobong
Lalu terbang menuju awan
Anak pintar tidak akan sombong
Tapi senang membantu teman
Tim sepakbola beradu sengit
Penonton bersorak tiada malu
Gapailah mimpi setinggi langit
Ayah ibu mendukungselalu
Membuat santan dari kelapa
Kelapa dibelah menjadi dua
Jangan lupa saling sapa
Dengan yang muda maupun yang tua
Ke pasar membeli salak
Untuk kemudian dibagi-bagi
Janganlah kamu menjadi tamak
Agar diri tidak merugi
Dopet kecil berwarna biru
Berukir cantik karya seniman
Berilah salam kepada guru
Itulah tanda anak budiman
Pohon jati tumbuh berjajar,
Daunnya untuk membungkus ikan.
Jika engkau rajin belajar,
Manfaatnya engkau yang rasakan.
Harum sekali mangga kweni,
Sayang hanya untuk titipan.
Belajar tekun di hari ini,
Akan bahagia di masa depan.
Buah kelapa banyak minyaknya,
Tokek suka menjilat ludahnya.
Orang yang banyak ilmunya,
Tentu dia mudah hidupnya.
Ayam hutan ayam bekisar,
Banyak dijual di tengah pasar.
Di waktu kecil malas belajar,
Sengsara dia di waktu besar.
Hari panas badannya gerah,
Tetap bekerja meskipun lelah.
Masa depanmu akan cerah,
Jika belajar rajin di sekolah.
Di puncak gunung ada perunggu,
Saat dicari tak ketemu.
Masa depan sedang menunggu,
Anak berprestasi penuh ilmu.
Kalau sedang makan talas,
Di bawah pohon duduk anteng.
Siapa yang ribut di kelas,
Nanti pacarnya monyet ganteng.
Buah mangga buah kweni,
Dimasak dengan buah sukun.
Hebatnya anakku ini,
Wajahnya cantik orangnya tekun.
Pohon kelapa tumbuh berjajar
Tumbuh berjajar ditepi pantai
Barang siapa rajin belajar
Tentu dia lekas pandai
Buah kelapa dibelah belah
Bawa kepasar dalam pedati
Barang siapa malas sekolah
Bila besar menyesal nanti
Pohon limau dimana tumbuh
Tumbuh dekat pohon rambutan
Tuntutlah ilmu bersungguh sungguh
Supaya selamat dihari kemudian
Jambu itu jambu pertukal
Tumbuh subur lebat buahnya
Ilmu itu harta yang kekal
Penyuluh hidup dalam dunia
Kelapa muda beli dipasar
Dapat dibuat makanan lezat
Masa muda rajin belajar
Supaya selamat dunia akhirat
Buah kelapa muat ke perahu
Supaya dijual nanti dipasar
Barang siapa giat berguru
Tentu jadi orang terpelajar
Pohon kelapa tampaknya biru
Tampak biru dipinggir kota
Barang siapa banyak berguru
Baik berilmu daripada berharta
Batang arau dibelah-belah
Untuk pagar keliling sekolah
Jangan hiraukan letih dan lelah
Agar berhasil kita sekolah
Kelapa muda dipasar batu
Dibawa orang dari kuala
Masa muda giat berguru
Supaya senang dihari tua
Kelapa dibelah dibawa kepekan
Buat dijual jadi penghasilan
Waktu sekolah berkawan kawan
Giat menuntut ilmu pengetahuan
Kalau kita pergi berlayar
Cari dulu batu permata
Kalau kita orang terpelajar
Baik berilmu daripada berharta
Apa gunanya kita berperahu
Perahu kecil mudik kepehuluan
Apa gunanya kita berguru
Kalau masih picik pengetahuan
Kumpulan Pantun Nasehat Rajin Belajar
Kapal dihulu dipelabuhan
Kapal kepunyaan orang cina
Sesal dahulu pendapatan
Sesal kemudian tidak berguna
Apa gunanya kita bergalah
Perahu digalah tak mau laju
Apa gunyanya kita bersekolah
Diajar guru tak mau tahu
Baik-baik menimba perahu
Supaya jangan banyak airnya
Baik-baik kita berguru
Supaya lekas dapat pelajarannya
Hari panas amat teriknya
Tanah berdebu putih berterbangan
Anak malas buruk kibatnya
Tidak malu diri ketinggalan
Kemana kancil akan dikejar
Kedalam belukar tempatnya lari
Dimasa kecil rajin belajar]
Bila besar selamatlah diri
Padi disawah mask menguning
Mari menuai beramai-ramai
Lagi sekolah kita dibimbing
Menuntut ilmu supaya pandai
Padi menguning ditengah sawah
Seperti emas indah warnanya
Kita dibimbing masa sekolah
Ilmu luas banyak gunanya
Anak landak berbulu kasar
Lari masuk kelubang batang
Kalau anak kurang ajar
Seperti nasi setengah matang
Burung dara terbang tinggi
Lalu hinggap di atas meranti
Dari muda bercita tinggi
Terus berjuang sampai mati
Terbang tinggi mengawang-awang
Lalu kembali hinggap kesarang
Bercita tinggi bukan menerawang
Tapi seterusnya kita berjuang
Bis dari kota menderu-deru
Mari iukut siapa mau
Orangyang cinta ilmu dan guru
Menuntut ilmu tak pernah jemu
Ada Romlah berlatih silat
Di atas lebah ingin menyengat
Belajarlah dengan giat
Dan terus tetap semangat
Amin mengejar merayap-rayap
Terpana melihat terus terpikat
Rajin Belajar Setiap Saat
Karena kau anak berbakat
Aminah lagi bermain-main
Besenda gurau terkapar-kapar
Tidaklah rugi belajar rajin
Manfaatnya saat kau nanti besar
Abdullah memang tak wajar
Memakan sayur memakai tangan
Buatlah catatan saat belajar
Agar tidak hilang ilmu pengetahuan
Nonton tv si upin ipin
Manyun sungguh tak mujur
Belajar itu harus disiplin
Harus Tekun dan selalu jujur
Bolu Nyonya enak dimakan
Bolu Nyonya dimakan Ilham
Malu bertanya sesat di jalan
Malu bertanya kapan kau paham
Berkibar bendera Indonesia
Sang garuda terbang kemana-mana
Belajar itu tak mengenal usia
Muda tak belajar tua merana
Parang tajam tidak berhulu
Buat menetak si pokok Ru
Bila belajar tekun selalu
Jangan ingkar nasihat guru
Hari malam gelap-gelita
Pasang lilin jalan ke taman
Sopan santun budaya kita
Jadi kebanggaan zaman berzaman
Pergi berburu sampai ke sempadan
Dapat Kancil badan berjalur
Biar carik baju di badan
Asalkan hati bersih dan jujur
Pulau Pandan jauh ke tengah
Gunung Daik bercabang tiga
Hancur badan dikandung tanah
Budi yang baik di kenang juga
Ramai orang membeli jamu
Di bawah pokok cuaca redup
Bersungguh-sungguh mencari ilmu
Ilmu dicari penyuluh hidup
Apa guna berkain batik
Kalau tidak dengan sucinya?
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak dengan budinya
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Buah cempedak diluar pagar
Ambil galah tolong jolokkan
Saya budak baru belajar
Kalau salah tolong tunjukkan
Pisang emas dibawa belayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
Dalam semak ada duri
Ayam kuning buat sarang
Orang tamak selalu rugi
Macam anjing dengan bayang
Baik-baik mengirai padi
Takut mercik ke muka orang
Biar pandai menjaga diri
Takut nanti diejek orang
Pantun Nasehat Rajin Belajar
Ke hulu membuat pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya jangan sesal kemudian
Mari kita tanam halia
Ambil sedikit buat juadah
Usia muda jangan disia
Nanti tua sesal tak sudah
Padi muda jangan dilurut
Kalau dilurut pecah batang
Hati muda jangan diturut
Kalau diturut salah datang
Cuaca gelap semakin redup
Masakan boleh kembali terang
Budi bahasa amalan hidup
Barulah kekal dihormati orang
Orang Daik memacu kuda
Kuda dipacu deras sekali
Buat baik berpada-pada
Buat jahat jangan sekali
Dayung perahu tuju haluan
Membawa rokok bersama rempah
Kalau ilmu tidak diamalkan
Ibarat pokok tidak berbuah
Kalau kita menebang jati
Biar serpih tumbangnya jangan
Kalau kita mencari ganti
Biar lebih kurang jangan
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Pantai Mersing kuala Johor
Pantainya bersih sangat mashyur
Pohonkan doa kita bersyukur
Negara kita aman dan makmur
Orang tua patut disegani
Boleh mendapat ajarnasihat
Ular yang bisa tidak begini
Bisa lagi lidah yang jahat
Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh lalu diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekalan dunia akhirat
Piknik mari bawalah banyak tikar
Dekap erat jangan sampai tergores
Pendidikan bukan tentang gelar
Semua itu murni menceritakan proses
Sesudah sungai kian meriak
Air pun ngalir hingga lautan
Sesudah dapat ilmu yang banyak
Lalu ajarkan juga amalkan
Jalan-jalan keliling kota
Tidak lupa membeli baju
Percuma punya banyak harta
Kalau masih miskin ilmu
Warna merah sebagai tanda
telah datang waktu senja
Dengarlah nasehat wahai ananda
pendidikan adalah hal utama
Pergi ke hutan berburu hewan
Hutannya sepi hewannya tiada
Kalau bertemu guru di jalan
Jangan lupa untuk hormat sapa
Tanah lapang tanah bahagia
Banyak keluarga bersuka cita
Sampai saat tua tiba
Pendidikan tetap utama
Jadi orang harus sabar
Jangan sampai emosi naik
Jadi anak harus rajin belajar
Agar bisa dapat nilai baik
Jalan-jalan keliling desa
Tidak lupa teman diajak
Manusia hidup di dunia
Harus cari ilmu yang banyak
Surya tenggelam di ufuk barat
Dengan bulan tak pernah bertemu
Siapa hendak mencari akhirat
Dia harus dengan ilmu
Boleh saja berlalu lalang
Tapi harus taat peraturan
Boleh saja bersenang-senang
Tapi jangan lupa pendidikan
Pergi ke sungai memancing ikan
Memasang umpan agar terkena
Jika kau ingin berwawasan
Maka rajinlah membaca
Pergi ke pasar membeli tikar
Tikar terbuat dari anyaman
Saya murid baru belajar
Kalau ada salah mohon betulkan
Hujan turun mulai pagi
Membuat banjir tak terhindarkan
Mari belajar sepanjang hari
Dari buaian hingga ke kuburan
Kerja tak boleh kenal lelah
Dari hari senin sampai sabtu
Guru bukan hanya ada di sekolah
Pengalaman juga termasuk guru
Jalan-jalan pergi ke pantai
Di pantai banyak pasir kasar
Jika kau ingin jadi pandai
Maka harus rajinlah belajar
Jalan-jalan ke Surabaya
Tidak lupa membeli gula
Hormatilah guru-guru kita
Pahlawan tanpa tanda jasa
Jika kamu tidak pakai baju
Pasti malu dilihat tetangga
Jika kamu tidak punya ilmu
Seumur hidup akan sengsara
Pergi ke pasar membeli meja
Tidak lupa membeli papan
Belajar ilmu dunia boleh saja
Tapi ilmu agama jangan dilupakan
Pantun Nasehat Belajar di Rumah baik bagi siswa maupun bagi orang tua mudah-mudahan dapat membantu menenangkan jiwa yang mungkin sudah lelah. Ya lelah dengan segala tetek bengek yang membuat hati kesal. Demikianlah semoga masa-masa belajar di rumah bersama orang tua dan anak semakin menyenangkan. Lebih penting lagi makin merekatkan hubungan mereka sehingga bounding membuat suasana lebih rukun dan saling menyayangi.