150 Pantun Untuk Ibu Tercinta Menyentuh Hati
Pantun Untuk Ibu Tercinta Menyentuh Hati - Ibu adalah surganya dunia, dimana semua kasih sayangnya tiada terkira dan tak bisa dibalas dengan jasa. Mengingat pengorbanan dan perjuangannya ketika sedang mengandung dan melahirkan hingga mendidik kita menjadi dewasa. Salah satu cara untuk membalasnya hanyalah dengan memanjatkan doa, agar selalu diberkahi kesehatan, rezeki dan kebahagiaan. Pantun untuk ibu dapat berupa do’a-do’a untuknya.
Pantun Untuk Ibu Tercinta
Banyak sekali cara untuk berbakti kepada ibu tercinta. Tak sedikit pula dari mereka yang mengungkapkan kasihsayang dan doa melalui pantun. Saat ini pantun sedang menjadi trend, sehingga banyak sekali situs website dan blog yang memberikan beragam contoh pantun untuk Ibu. Berikut adalah beberapa contoh pantun untuk Anda:
Contoh Pantun Untuk Ibu
Bunga melati wangi sekali
Wanginya semerbak sekali
Hatimu Ibu sangatlah suci
Layak seperti bidadari
Wangi melati memanglah wangi
Sinar matahari memberi arti
Wahai anakku yang cantik sekali
Janganlah engkau berkecil hati
Belanja nanas dipasar raya
Sama seperti beli di toserba
Jiwamu sungguh sangat mulia
Sudah seperti bidadari syurga
Buah durian buah semangka
Dimakan bersama keluarga
Wahai anakku yang jenaka
Jadilah manusia yang berhati mulia
Langit indah berwarna biru
Diimbangin pelangi yang berseri
Surgaku ada di telapak kakimu
Tak akan pernah kubiarkan engkau tersakiti
Pelangi memang berwarna-warni
Terlihat indah disinari mentari
Jangalah engkau merasa sendiri
Karena Ibu akan selalu membersamai
Hari raya pesta ketupat
Dimakan bersama keluarga
Hatimu bak seorang malaikat
Yang sangat nyata terlihat
Warna Biru dan warna ungu
Adalah warna kesukaanku
Seluruh Cinta dan sayangku
Tercurah selalu untuk anak-anakku
Bahagia memang tujuan utama
Tapi tak lupa untuk bersyukur
Bahagia Ibu adalah tujuan utama
Karena itu anakmu selalu bersyukur
Menyapu halaman dipagi hari
Melihat sinar mentari berseri
Tiada lagi orang yang terkasihi
Selain engkau Ibu yang ku sayangi
Tiada harta tiada tahta
Yang menjadi tujuan utama
Tiada lagi yang berharga
Selain kasih ibu kepada anaknya
Buah semangka buat rambutan
Selalu menjadi rebutan
Engkau mengandung sembilan bulan
Pengorbananmu takkan terbalaskan
Beribu-ribu keindahan dunia
Memanjakan hati yang kelelahan
Kasih ibu tiada terkira
Yang selalu membahagiakan
Langit biru akhir tahun
Tandakan sebuah keceriaan
Lelah letih selalu mampu engkau tahan
Untuk menciptakan sebuah kebahagiaan
Burung terbang melayang-layang
Diiringi merdunya sebuah nyanyian
Hanyalah engkau anakku tersayang
Yang selalu aku do'akan
Pergi belajar keujung dunia
Namun tak lupa untuk berdo’a
Kasihmu Ibu sepanjang masa
Sungguh sangat tidak terkira
Bawang merah bawang putih
Rempah-rempah untuk memasak
Tetaplah terus kamu berlatih
Agar tercapai cita-citamu kelak
Awal bulan selalu ceria
Karena kita selalu dapat berbahagia
Wahai engkau ibuku tercinta
Semoga engkau menjadi bidadari syurga
Pagi hari kami sarapan
Membuat kopi dengan senyuman
Tidak ada satupun harapan
Semoga anakku mendapatkan kebahagiaan
Melicinkan baju dengan setrika
Dibarengi parfume yang semerbak wanginya
Cintaku hanya untukmu ibu tercinta
Doaku mengakir sepanjang masa
Beli buku di pasar minggu
Buku menggambar banyak pilihannya
Syukurku sungguh tiada terkira
Kasihmu membesarkanku sepenuh jiwa
Tanaman hias indah hiasi halaman
Tiap hari dibasahi dengan air siraman
Pantun untuk Ibu aku sampaikan
Agar ibu bahagia selamanya
Bangun pagi di hari selasa
Tidak lupa sarapan pagi
Kasih ibu sepanjang masa
Yang tak terbayar pengorbanannya
Malam hari makan buah jambu
Makannya dibawah terangnya bulan
Sembilan bulan mengandung diriku
Pengorbananmu tak akan mampu terbalaskan
Pantun untuk Ibu Terkasih
Pulang siang di hari rabu
Langsung tidur didalam rumah
Walau aku sering mengecewakanmu
Kasih ibu tetap tercurah
Hari Minggu minum jus jambu
Jus jambu dikasih Pak Nanap
Setiap malam ibu menimang aku
Agar tidurku begitu lelap
Pergi ke pasar membeli baju
Warnanya putih abu-abu
Kasih sayang seorang ibu
Selalu ada sepanjang waktu
Buah mangga buah jambu
Paling manis dibuat rujak
Aku sangat bangga padamu ibu
Walau lelah kau tetaplah bijak
Hari Sabtu minum jus jambu
Jus jambu dikasih Bu Nunu
Terima kasih atas kasihmu
Yang tak terhingga sepanjang waktu
Bunga mawar dihinggapi kupu-kupu
Karena mawar indah mempesona
Surgaku ada dibawah telapak kaki ibu
Karena ibu berhati mulia
Buah jambu buah markisa
Dipetik di ujung desa
Hati ibu sungguh mulia
Kasihnya membawa ke surga
Tanam jagung tanam tebu
Tanamnya di tengah sawah
Terima kasih padamu ibu
Telah membesarkan sepenuh jiwah
Naik pesawat ke Madura
Tidak lupa membeli baju
Ibu begitu indah telapak kakimu
Di sanalan tempat surgaku
Memandang langit diakhir tahun
Melihat terangnya cahaya bulan
Ibu, rasa lelah mampu kau tahan
Demi anakmu engkau rela berkorban
Mentari terbit hari lah siang,
Berkokok ayam punya tetangga.
Ingatlah wahai ananda sayang,
Patuh pada Ibu pembuka surga.
Dari mana walang sangit,
Dari sawah banyak padinya.
Walau ilmu setinggi langit,
Tiada berbakti, apa gunanya.
Turun ke kali main ke rawa,
Lihat batu berbongkah-bongkah.
Berbakti kepada orang tua,
Itulah awal hidup yang berkah.
Anak belanda makannya roti,
Main pisau main belati.
Jika hati orang tua tersakiti,
Hidupmu sempit tiada berarti.
Waktu kecil sering tertawa,
tertawa itu tanda bahagia.
Siapa yang durhaka pada orang tua,
Niscaya susah selama-lamanya.
Senja tiba bermain layang,
Burung bangau berterbangan.
Dulu ditimang dan disayang-sayang,
Saatnya kini berikan kebahagiaan.
Putih warna sarung sorban,
Dari pak haji patut dikenang.
Dulu ibu banyak berkorban,
Kini saatnya membuatnya senang.
Jangan pergi ke selat Malaka,
Jika tak pandai mengarung ombaknya.
Jangan jadi anak durhaka,
Tak berterimakasih k’pada orang tua.
Sungguh indah kota Mekah,
Kepada teman berikirim surat.
Ridha ibu membawa berkah,
Hidup bahagia dunia akhirat.
Beli satu mendapat dua,
Putih bulu sayap angsa.
Mengurus Ibu di masa tua,
Adalah tiket menuju surga.
Kain batik banyak sepeti,
Corak daun bunga melati.
Jadilah anak yang berbakti,
Perintah ibu dituruti.
Tuk Dalang duduk termenung,
Jatuh tertidur hingga melena.
Walau harta setinggi gunung,
Durhaka kepada ibu apalah guna.
Makan tebu makan kelapa,
Tebu kecil berkerat-kerat.
Hormati Ibu serta Bapak,
Agar terhormat di dunia akhirat.
Kalau hujan pakailah payung,
Payung hitam murah harganya.
Walau harta setinggi gunung,
Durhaka kepada Ibu apalah gunanya.
Panjat tebing panjang belimbing,
Jauh jalan ke kota Medan.
Hendaklah bapak jadi pembimbing,
Memberi nasehat serta teladan.
Jalan-jalan ke Tanjung Pinang,
Membeli kain ke kota Mataram.
Ibu laksana danau yang tenang,
Membuat rumah terasa tentram.
Jika ada durian runtuh,
Itulah tanda diambil boleh.
Jika anak taat dan patuh,
Itulah tanda anah yang shaleh.
Mari berkebun buah naga,
Warna merah sedap rasanya.
Kasih sayang sesama keluarga,
Hidup bahagia selalu terasa.
Senja tiba bermain layang,
Burung bangau berterbangan.
Dulu ditimang dan disayang-sayang,
Saatnya kini berikan kebahagiaan.
Putih warna sarung sorban,
Dari pak haji patut dikenang.
Dulu ibu banyak berkorban,
Kini saatnya membuatnya senang.
Jangan pergi ke selat Malaka,
Jika tak pandai mengarung ombaknya.
Jangan jadi anak durhaka,
Tak berterimakasih k’pada orang tua.
Sungguh indah kota Mekah,
Kepada teman berikirim surat.
Ridha ibu membawa berkah,
Hidup bahagia dunia akhirat.
Beli satu mendapat dua,
Putih bulu sayap angsa.
Mengurus Ibu di masa tua,
Adalah tiket menuju surga.
Siapa punya selendang mayang,
Dialah putri dari kerajaan.
Siapa orang yang paling sayang,
Dialah ibu selalu penuh perhatian.
Kayu kering mudah patah,
Kapuk putih dari randu.
Ke manapun kaki melangkah,
Pada Ibu selalu rindu.
Kain batik kain kebaya,
Kancil lari ke dekat rusa.
Moga Ibu selalu bahagia,
Sehat selalu ke akhir masa.
Indramayu kota mangga,
Bambu kebun dibuat tangga.
Rela berkorban jiwa dan raga,
Moga Ibu masuk ke surga.
Kain batik banyak sepeti,
Corak daun bunga melati.
Jadilah anak yang berbakti,
Perintah ibu dituruti.
Tuk Dalang duduk termenung,
Jatuh tertidur hingga melena.
Walau harta setinggi gunung,
Durhaka kepada ibu apalah guna
Ikan sungai masuk ke bubu,
Bambu tajam dibuat sembilu.
Kuucapkan selamat hari Ibu,
Jasa-jasamu terkenang selalu.
Beli kelambu di pasar raya,
Kelambu indah bergambar rusa.
Selamat hari Ibu untuk semua,
Semoga Ibu bahagia senantiasa.
Kue klepon campur kelapa
Agar sedap semua rasa.
Jasa Ibu jangan dilupa,
Kan terkenang sepanjang masa.
Bukan pandai bukan sakti,
Hanya tekun pada diri.
Kepada Ibu selalu berbakti,
Itulah jalan menuju bahagia abadi.
Ungkapan rasa syukur dan terimakasih dapat diekspresikan dengan beragam kegiatan. Bisa dengan memberikan kado, mengajak jalan-jalan hingga memberikan ungkapan rasa sayang dalam bentuk puisi dan pantun untuk ibu. Itulah tadi beberapa contoh pantun untuk ibu yang dapat Anda baca. Semoga bermanfaat yaa!